Senin sore, 26-03-2012..
Aku merasa kesepian di dalam kosan. meskipun ditemani ma laptop, tivi, n hape tapi tetap saja ngrasain ada sesuatu yang kurang. iya, ada sesuatu yang hilang. kebiasaan yang setiap malam mengadu sama sang Ilahi kini terhalang karena udzur bulanan. meskipun cuma beberapa hari tapi rasanya kehilangan sesuatu yang besar dan sangat berharga. Selalu merindukan akan sosok penenang hati dan fikiran. iya, Dialah Tuhanku. Sang pencipta alam semesta, Sang pemilik Rohku. Aku sangat merindukanNya. Rindu tiap malam merintih meminta ampunanNya, Rindu akan luapan cerita hidupku kepadaNya. Ya Tuhan.. Ampunilah hamba. Ridhoilah segala aktivitas yang hamba lakukan.
Lancarkanlah segala urusan hamba.. Sungguh, hanya kepadaMu lah hamba mengadu dan memohon pertolongan.
Ketika semua luapan yang ada dalam hati ku ungkapkan kepadaMu, semuanya terasa berbeda. Semua akan terasa ringan. sekalipun masalah yang ada itu masalah yang rumit, besar, dan membingungkan. Tuhan, ijinkanlah aku tuk selalu meluapkan kisah hidupku padaMu.
All About My Sense
Tentang semua perasaanku, baik yang menarik, lucu, senang, sedih, maupun terharu.
Total Tayangan Halaman
Senin, 26 Maret 2012
Senin, 19 Maret 2012
Sakitnya sangatt sangatt
yaahh.. awalnya ngrasa fine aja ngejalani semuanya. But kesininya aku menyimpan rasa. Rasa yang seharusnya ga hadir untuk kamu, hingga malam kemarin 18.03.2012/21.34 km menjelaskan perasaanmu padaku yang ternyata sangatlah sia-sia rasa yang hadir saat ini. Harusnya kecewa, marah, sedih, benci, semuanya ku luapkan padamu. Tapi sayangnya aku hanya bisa menahan dan memendam sendirian. Begitu sakitnya hingga aku ta tahu hrs bgmn lg bersikap di depanmu. ya Allah.. ampunilah dosaku. lapangkanlah hati dan fikiranku. sungguh sakit sekali patah hati ini. kuatkanlah hamba tuk menjalani semua ini.
Jumat, 09 Maret 2012
Antara Dirinya, Diriku, dan Dirimu
Sebelum mengenalnya, aku telah lama bersamamu. Sudah bertahun-tahun ku jalani hariku dengan ceritamu. ku habiskan waktuku dengan susah sedihnya hatiku terhadapmu. Rasa kangen ini terobati saat dirimu menghampiriku dan kau kecup keningku. Susah, senang, sedih, marah, semuanya sudah kita lalui bersama-sama. Tak ada sedikitpun rahasia antara aku denganmu.
Tapi kini semuanya berubah. Aku sudah tak lagi mengenalmu. Kamu berbeda, lebih suka marah-marah ga jelas. Hobi barumu itu yang menjadikanku berfikir ulang akan perasaanku padamu. Bukan karena ada yang baru atau aku sudah tak lagi menyayangimu. Tapi, itu semua karena aku menyayangimu melebihi aku menyayangi diriku sendiri. Aku merasa sakit saat kau ucapkan kata-kata itu yang semestinya tak usah keluar dari mulutmu. Kamu bukan lagi seperti orang yang dulu aku kenal. Saat kamu tak percaya lagi terhadapku, semuanya serasa menghilang, tak berbekas sedikitpun. Ku coba, dan terus mencoba tuk mendapatkan lagi kepercayaan itu, namun tak lagi ku dapatkan.
Disaat aku mulai pasrah, lemah dan goyah. Muncullah dirinya dihidupku yang kini memberikan warna tersendiri dari yang kemarin. Tapi, saat aku mencoba tuk membuka lembaran baru dengannya, bayanganmu masih selalu muncul dalam ingatanku. Janji-janji dan mimpi kita bersama selalu terlintas dalam benakku. Apakah janji dan mimpi itu bisa terwujud ataukah selamanya hanya akan menjadi mimpi belaka? Satu sisi aku ingin membuka lagi kebahagiaan itu, tapi sisi lain aku masih terikat denganmu. Aku tak ingin membuat kamu maupun dirinya kecewa terhadapkau. Biarlah semua ini mengalir apa adanya sesuai dengan ketetapan sang Ilahi. Aku pun tak ingin menentang takdir Ilahi. Hanya Doa yang bisa ku panjatkan. Siapa jodohku kelak, itulah yang didekatkan olehNya. Sesungguhnya Dia lah yang Maha Adil dan Maha Mengetahui. "Where there is a will, there is a way.."
Tapi kini semuanya berubah. Aku sudah tak lagi mengenalmu. Kamu berbeda, lebih suka marah-marah ga jelas. Hobi barumu itu yang menjadikanku berfikir ulang akan perasaanku padamu. Bukan karena ada yang baru atau aku sudah tak lagi menyayangimu. Tapi, itu semua karena aku menyayangimu melebihi aku menyayangi diriku sendiri. Aku merasa sakit saat kau ucapkan kata-kata itu yang semestinya tak usah keluar dari mulutmu. Kamu bukan lagi seperti orang yang dulu aku kenal. Saat kamu tak percaya lagi terhadapku, semuanya serasa menghilang, tak berbekas sedikitpun. Ku coba, dan terus mencoba tuk mendapatkan lagi kepercayaan itu, namun tak lagi ku dapatkan.
Disaat aku mulai pasrah, lemah dan goyah. Muncullah dirinya dihidupku yang kini memberikan warna tersendiri dari yang kemarin. Tapi, saat aku mencoba tuk membuka lembaran baru dengannya, bayanganmu masih selalu muncul dalam ingatanku. Janji-janji dan mimpi kita bersama selalu terlintas dalam benakku. Apakah janji dan mimpi itu bisa terwujud ataukah selamanya hanya akan menjadi mimpi belaka? Satu sisi aku ingin membuka lagi kebahagiaan itu, tapi sisi lain aku masih terikat denganmu. Aku tak ingin membuat kamu maupun dirinya kecewa terhadapkau. Biarlah semua ini mengalir apa adanya sesuai dengan ketetapan sang Ilahi. Aku pun tak ingin menentang takdir Ilahi. Hanya Doa yang bisa ku panjatkan. Siapa jodohku kelak, itulah yang didekatkan olehNya. Sesungguhnya Dia lah yang Maha Adil dan Maha Mengetahui. "Where there is a will, there is a way.."
Langganan:
Komentar (Atom)