Total Tayangan Halaman

Jumat, 09 Maret 2012

Antara Dirinya, Diriku, dan Dirimu

Sebelum mengenalnya, aku telah lama bersamamu. Sudah bertahun-tahun ku jalani hariku dengan ceritamu. ku habiskan waktuku dengan susah sedihnya hatiku terhadapmu. Rasa kangen ini terobati saat dirimu menghampiriku dan kau kecup keningku. Susah, senang, sedih, marah, semuanya sudah kita lalui bersama-sama. Tak ada sedikitpun rahasia antara aku denganmu.

Tapi kini semuanya berubah. Aku sudah tak lagi mengenalmu. Kamu berbeda, lebih suka marah-marah ga jelas. Hobi barumu itu yang menjadikanku berfikir ulang akan perasaanku padamu. Bukan karena ada yang baru atau aku sudah tak lagi menyayangimu. Tapi, itu semua karena aku menyayangimu melebihi aku menyayangi diriku sendiri. Aku merasa sakit saat kau ucapkan kata-kata itu yang semestinya tak usah keluar dari mulutmu. Kamu bukan lagi seperti orang yang dulu aku kenal. Saat kamu tak percaya lagi terhadapku, semuanya serasa menghilang, tak berbekas sedikitpun. Ku coba, dan terus mencoba tuk mendapatkan lagi kepercayaan itu, namun tak lagi ku dapatkan.

Disaat aku mulai pasrah, lemah dan goyah. Muncullah dirinya dihidupku yang kini memberikan warna tersendiri dari yang kemarin. Tapi, saat aku mencoba tuk membuka lembaran baru dengannya, bayanganmu masih selalu muncul dalam ingatanku. Janji-janji dan mimpi kita bersama selalu terlintas dalam benakku. Apakah janji dan mimpi itu bisa terwujud ataukah selamanya hanya akan menjadi mimpi belaka? Satu sisi aku ingin membuka lagi kebahagiaan itu, tapi sisi lain aku masih terikat denganmu. Aku tak ingin membuat kamu maupun dirinya kecewa terhadapkau. Biarlah semua ini mengalir apa adanya sesuai dengan ketetapan sang Ilahi. Aku pun tak ingin menentang takdir Ilahi. Hanya Doa yang bisa ku panjatkan. Siapa jodohku kelak, itulah yang didekatkan olehNya. Sesungguhnya Dia lah yang Maha Adil dan Maha Mengetahui. "Where there is a will, there is a way.."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar